Selain BRICS, Ini 10 Organisasi Internasional yang Diikuti Indonesia

Sebagai negara berkembang yang terus tumbuh, Indonesia aktif menjalin kerja sama melalui berbagai organisasi internasional yang berpengaruh di berbagai sektor.

BRICS mengadakan pertemuan dengan mengangkat tema “Environment, COP 30, and Global Health” yang berlangsung pada Senin, 7 Juli 2025 di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil.

Forum ini menjadi pertemuan pertama Indonesia sejak secara resmi menjadi anggota BRICS pada Januari 2025.

Sebagai informasi, BRICS merupakan forum kerja sama internasional yang awalnya didirikan oleh Brasil, Rusia, India, dan RRT pada tahun 2009.

Forum internasional ini kini memiliki 11 anggota yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Indonesia.

Daftar Organisasi Internasional yang Diikuti Indonesia

Indonesia terlibat dalam berbagai organisasi internasional seperti ASEAN, APEC, hingga FAO, untuk memperkuat diplomasi, menjaga stabilitas regional, dan turut berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi global.

1. ASEAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang terlibat pada berdirinya ASEAN (Association of Southeast Asia Nation) bersama Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Organisasi internasional yang didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand ini didirikan untuk menjalin kerja sama antar negara anggota untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya, perdamaian, dan stabilitas wilayah.

Indonesia sendiri memiliki peran yang sangat besar di ASEAN, mulai dari penengah konflik di wilayah Asia  Tenggara, mewakili ASEAN dalam Perdamaian Dunia, sampai membangun kerja sama dalam penanganan dan produksi makanan halal.

2. APEC

APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) didirikan oleh Perdana Menteri Australia, Bob Hawke, pada tahun 1989, dengan tujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di wilayah Asia-Pasific.

Indonesia sendiri sudah menjadi anggota APEC sejak awal berdirinya forum tersebut.

Selama bergabung dengan APEC, Indonesia pernah menjadi pemimpin APEC pada periode 1994.

Pemilihan ini berdasarkan penilaian pertumbuhan Indonesia yang kala itu menjadi yang tertinggi di kawasan Asia Pasific dan menjadi negara yang mampu bertahan di tengah krisis.

Sekarang Indonesia jauh lebih aktif mempromosikan pembangunan ekonomi daerah di forum internasional ini.

3. WTO

World Trade Organization (WTO) didirikan pada 1 Januari 1995 dan menjadi tanda reformasi perdagangan internasional pasca Perang Dunia II.

Tujuan dibentuknya WTO ini adalah untuk menegakkan aturan perdagangan internasional, forum negosiasi, bantuan sengketa perdagangan, hingga kerja sama dengan sesama anggota.

Indonesia sendiri sudah bergabung dengan WTO sejak awal berdirinya. 

Selama menjadi anggota, Indonesia sering berpartisipasi dalam perundingan, khususnya dalam tema pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

4. IMF

IMF (International Monetary Fund) dibentuk pada tahun 1944 dalam Konferensi Bretton Woods, yang kemudian diresmikan pada tahun 1945 dengan 29 negara anggota.

Indonesia sendiri baru bergabung dengan IMF pada 15 April 1954. 

Namun pada tanggal 17 Agustus 1965, Indonesia sempat mengundurkan diri karena adanya ketegangan politik dan ideologi antara Presiden Soekarno dengan IMF.

Lalu pada 21 Februari 1967, Indonesia kembali bergabung dengan IMF karena mengalami krisis ekonomi yang sangat parah.

5. Worldbank

Worldbank atau Bank Dunia didirikan pada tahun 1944 untuk membantu membangun lagi Eropa dan Jepang pasca Perang Dunia II.

Organisasi ini menjadi lembaga keuangan terbesar dunia, di mana negara-negara anggotanya dapat mengajukan bantuan pendanaan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan yang sangat dibutuhkan.

Indonesia sendiri baru bergabung dengan World Bank pada Februari 1967.

6. ADB

ADB (Asian Development Bank) didirikan pada 19 Desember 1966, di mana Indonesia disebut sebagai salah satu pendirinya.

Organisasi ini dibentuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kerja sama di kawasan Asia.

Dalam organisasi ini, Indonesia aktif dalam menentukan arah kebijakan ADB. 

Selain sebagai salah satu pendiri dan pemegang saham terbesar, Indonesia juga menjadi negara peminjam terbesar di ADB.

7. OECD

OECD (Organisation for Economics Cooperation and Development) didirikan pada tahun 30 September 1961 dan beroperasi di Paris, Perancis.

Organisasi ini didirikan sebagai wadah bagi pemerintah negara-negara di dunia untuk mendorong kerja sama ekonomi antar negara anggotanya.

Indonesia sendiri baru menjadi anggota OECD pada 14 Juli 2023. 

Selama menjadi anggota, Indonesia cukup aktif berpartisipasi dalam berbagai program dan pertemuan OECD.

8. ITC

ITC (International Trade Centre) didirikan pada tahun 1962. Organisasi ini merupakan bagian dari WTO dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tujuan organisasi ini didirikan adalah untuk memfasilitasi dan meningkatkan perdagangan internasional, khususnya bagi negara berkembang.

Tidak ada informasi resmi sejak kapan Indonesia bergabung dengan organisasi ini. Namun Indonesia sendiri sudah menjadi anggota WTO sejak tahun 1995.

9. FAO

FAO (Food and Agriculture Organization) didirikan pada 16 Oktober 1945 di Quebec, Kanada.

Organisasi ini dibentuk untuk meningkatkan nutrisi dan taraf hidup, menaikkan produktivitas, hingga penyaluran produk pangan dan pertanian, dengan tujuan dapat membangun desa dan memberantas kelaparan.

Indonesia sudah bergabung dengan FAO sejak tahun 1948. 

Selama menjadi anggota, Indonesia beberapa kali terpilih sebagai anggota Dewan FAO, yaitu pada periode 1955-1964, 1967-2000, 2003-2014, 2015-2018, 2020-2021, dan 2021-2024.

10. ISO

ISO (International Organization for Standardization) didirikan pada tahun 1947 di Jenewa, Swiss.

Organisasi ini didirikan untuk menciptakan standar internasional yang dapat digunakan dalam berbagai industri dan sektor.

Tujuan utamanya adalah untuk mempermudah proses perdagangan, meningkatkan kualitas produk dan jasa, dan memastikan keamanan dan efisiensi.

Indonesia sudah bergabung dengan organisasi ini sejak tahun 1955 yang diwakili oleh Yayasan Dana Normalisasi Indonesia (YDNI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *