Kuala Lumpur, — Hari ini menandai momen bersejarah bagi bangsa Malaysia dan dunia, saat salah satu tokoh paling berpengaruh di Asia Tenggara, Tun Dr. Mahathir Mohamad, genap berusia 100 tahun. Ucapan selamat dan penghargaan mengalir deras dari dalam negeri maupun mancanegara bagi negarawan ulung yang dikenal sebagai “Bapak Pemodenan Malaysia” itu.
Tun Mahathir telah meninggalkan jejak yang sangat dalam dalam lanskap politik, ekonomi, dan sosial Malaysia. Kepemimpinannya selama lebih dari dua dekade—sebagai Perdana Menteri keempat dari tahun 1981 hingga 2003—diwarnai oleh transformasi besar-besaran. Melalui peluncuran Wawasan 2020, beliau menetapkan visi ambisius yang mengarahkan Malaysia keluar dari ketergantungan pada sektor agraris menuju status negara industri modern.
Proyek-proyek monumental seperti Menara Kembar Petronas, Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), serta Koridor Raya Multimedia (MSC) menjadi simbol nyata dari era kemajuan dan modernisasi di bawah kepemimpinan beliau. Visi dan keberaniannya menjadikan Malaysia sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang disegani di kawasan Asia.
Tak berhenti di situ, Tun Mahathir kembali mencetak sejarah ketika di usia 92 tahun, ia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri ketujuh pada tahun 2018. Momen tersebut memperlihatkan daya tahan luar biasa dan ketajaman politik yang tetap tajam di usia lanjut, sekaligus menjadikannya sebagai pemimpin pemerintahan tertua di dunia saat itu.
Meski kepemimpinannya tak lepas dari kritik dan kontroversi, warisan Tun Mahathir tetap tak terbantahkan. Ia adalah arsitek utama dalam membentuk arah masa depan Malaysia yang modern dan kompetitif. Peran serta pengaruhnya akan terus menjadi bahan kajian akademik dan inspirasi lintas generasi.
Dalam peringatan ulang tahunnya yang ke-100 ini, berbagai tokoh politik, akademisi, dan masyarakat luas menyampaikan doa agar beliau senantiasa diberi kesehatan dan umur panjang. Semoga Tun Dr. Mahathir terus menjadi simbol keteguhan, keberanian, dan pemikiran visioner yang tak lekang oleh waktu.
